Oleh: ASWANI HAFIT
Langit Kota Medan tampak berbeda. Hari itu, bukan hanya awan yang bergulung, tetapi juga deru mesin pesawat tempur Hawk 100/200 dan kegagahan Hercules C-130 yang menari di angkasa.
Di Pangkalan TNI AU Soewondo, sebuah latihan militer besar digelar. Bukan sekadar latihan biasa, tapi latihan yang menjadi simbol kekuatan udara dan sinergi antarsatuan TNI Angkatan Udara: Latihan Air Refueling dan Training Local.
Latihan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Soewondo Open Base yang digelar terbuka untuk masyarakat.
Di balik pertunjukan kekuatan ini, tersimpan kisah kerja sama, ketepatan, dan semangat patriotisme yang tak tergoyahkan.
Perpaduan Gagah: Skadron Udara 12, 32, dan 6
Dalam latihan yang berlangsung sejak 14 April 2025 ini, dua kekuatan utama TNI AU bersatu: Skadron Udara 12 dari Wing Udara 6 dengan pesawat tempur Hawk 100/200, dan Skadron Udara 32 dari Wing Udara 2 dengan pesawat angkut berat Hercules C-130 sebagai tanker.
Tak kalah penting, Skadron Udara 6 Wing Udara 4 turut siaga melalui helikopter NAS-332 Super Puma sebagai unsur Standby SAR, menjamin keselamatan dalam setiap misi.
Dipimpin oleh Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak, M.Si (Han), seluruh personel mengikuti briefing yang menekankan satu kata kunci: keselamatan adalah prioritas utama.
“Latihan ini bukan hanya ajang uji kemampuan, tetapi bentuk tanggung jawab kita terhadap kedaulatan udara Indonesia,” tegas Danlanud.
Tantangan di Udara: Ketepatan dalam Detik dan Meter
Air refueling—pengisian bahan bakar di udara—adalah misi berisiko tinggi. Membutuhkan koordinasi nyaris sempurna antara pilot tempur dan pilot tanker.
Di sinilah pesawat C-130 Hercules berperan sebagai penyambung napas misi udara, memungkinkan Hawk 100/200 melanjutkan operasinya tanpa harus mendarat.
Setiap detik dan meter pergerakan berarti, setiap manuver menentukan keberhasilan atau kegagalan.
Dipandu langsung oleh Danskadron 12 Letkol Pnb Martono dan Danskadron 32 Letkol Pnb Fandi A. Pulungan, S.T., latihan ini menunjukkan bagaimana kekuatan udara bukan hanya soal teknologi, tapi tentang kepercayaan dan keterampilan manusia di dalamnya.
Soewondo Open Base: Mengajak Rakyat Menyatu dengan TNI AU
Bukan hanya latihan tertutup, Soewondo Open Base yang digelar pada 17 April 2025 ini menjadi momen langka bagi masyarakat.
Warga Medan dan sekitarnya diajak menyaksikan dari dekat alutsista unggulan TNI AU—pesawat tempur Hawk 100/200, Hercules C-130, hingga Super Puma.
Ribuan pasang mata terpukau melihat burung besi melesat di langit, dan banyak anak-anak bermimpi menjadi penerbang hebat di masa depan.
Sorakan “HORASSS… MEJUAH-JUAH… NJUAH-NJUAH… YAHOWUU… AHOYY!” menggema di seluruh area Lanud. Bukan hanya suara, tapi gema semangat rakyat yang bangga pada TNI AU-nya.
Sinergi Tanpa Batas: Menuju Angkasa yang Lebih Tangguh
Latihan ini tidak hanya memperkuat kesiapan tempur. Lebih dari itu, latihan ini adalah cermin sinergi TNI AU dalam menjawab tantangan pertahanan udara yang semakin kompleks.
Keterlibatan para pejabat tinggi, seperti Danwing III Kopasgat Kolonel Pas Robert J. Manalu, Asops Kosek I Letkol Pnb Putut Hanggiro, hingga PJU Kodam I/BB dan PJU Lanud Soewondo, membuktikan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan.
Penutup: Langit Adalah Janji, TNI AU Adalah Penjaganya
Langit adalah janji bagi anak bangsa—janji akan kedamaian, kebebasan, dan kedaulatan. Lewat latihan air refueling dan pembukaan Soewondo Open Base, TNI AU menunjukkan bahwa mereka tidak pernah lengah dalam menjaga ruang udara kita.
TNI Angkatan Udara bukan hanya kekuatan di angkasa, tetapi simbol keberanian, pengabdian, dan harapan.
Dirgahayu TNI AU, Dirgantara Jaya!