Aplikasi Koin Jagat, Kebocoran Data Komdigi, Teknologi AI dan Pembatasan Medsos Anak-anak, Ini Masukan Pengamat IT

REDAKSI MEDAN

- Redaksi

Kamis, 13 Februari 2025 - 09:04 WIB

5058 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta

Dunia Digital Indonesia dihebohkan dengan munculnya aplikasi Koin Jagat yang menarik perhatian banyak orang termasuk pemerintah Indonesia.

Setelah itu kembali terjadi kebocoran data pegawai di Komdigi RI serta semakin masifnya penggunaan Teknologi AI di dunia dan isu pembatasan media sosial kepada anak-anak.

Perlu diketahui bahwa Aplikasi Koin Jagat adalah sebuah inovasi marketing yang menarik dalam pengembangan ekonomi digital yang diharapkan ke depan mampu memacu kreativitas orang Indonesia dalam mencari cara-cara unik dalam berkomunikasi dengan konsumen dan melakukan targeted marketing secara efisien, dengan biaya seminimal mungkin bisa menjangkau target semaksimal mungkin.

Di lain sisi pengamat Dunia IT, Bapak Alfons Tanujaya, memberikan tanggapan terkait berbagai isu dunia digital yang viral atau sedang terjadi saat ini. Kamis (13/2/2025)

“Dalam kasus viralnya aplikasi Koin Jagat, aplikasi Koin Jagat pada intinya adalah aplikasi berbagi lokasi yang kemudian saat ini ditambahkan koin-koin sebagai trik marketing untuk menambah user atau pengguna”, paparnya.

Bapak Alfons Tanujaya memberikan masukan kepada masyarakat yang mengunduh aplikasi Koin Jagat untuk memperhatikan beberapa hal.

Aplikasi Koin Jagat ini kan menggunakan koin asli yang dimana pengguna harus mencari di lokasi publik, namun masyarakat harus sadar atas kewajibannya untuk menjaga fasilitas publik.

Selain itu, Aplikasi Koin Jagat ini mengharuskan perangkat telekomunikasi pengguna itu dapat diakses 24 jam serta semua data pengguna itu terbuka secara luas sehingga penggunanya harus berhati-hati dan tidak sembarangan melakukan sharing lokasi dengan orang tidak dikenal.

Terkait isu kebocoran data pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital RI ( Komdigi RI ), Bapak Alfons Tanujaya memberikan perhatian terkait kontrol administrator hak akses data dan aplikasi di dalam Komdigi serta kontrol terhadap arus orang di dalam Komdigi.

Kebocoran ini disebabkan pegawai Komdigi yang menjadi administrator membagi akses [dan kurangnya kontrol terhadap akses data dan kontrol ketat terhadap akses data dan aplikasi seperti yang dilakukan oleh bank dalam melindungi data nasabahnya.

Bapak Alfons Tanujaya juga menambahkan bahwa di Indonesia sudah terdapat standar pembatasan akses kepada data-data. ISO 27001, PCI DSS, standar BSSN

“Tetapi di Indonesia standar tersebut masih belum diikuti secara disiplin”, bebernya.

Bapak Alfons Tanujaya juga menyampaikan di masa depan, penggunaan AI ( Artificial Intelligence ) akan bisa melampaui penggunaan internet sehingga Indonesia perlu fokus dalam pengembangan AI.

Singapura, Negara tetangga Indonesia saja sudah menjadi negara peringkat ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China dalam hal pemanfaatan AI, Indonesia tertinggal sangat jauh.

Bapak Alfons Tanujaya juga menanggapi adanya kasus-kasus kriminal yang saat ini terjadi karena penyimpangan penggunaan AI.

“Ya memang ada beberapa kasus dimana AI digunakan untuk menipu masyarakat tetapi seharusnya tidak menjadi dasar untuk menghentikan pertumbuhan AI di Indonesia, ini belum tumbuh tapi sudah ada regulasi yang membatasi penggunaan AI, tumbuh dulu AI nya baru diatur di dalam regulasi”, ungkapnya

Saat ini Amerika dan China dalam suasana perang dagang dan Amerika membatasi penjualan chip AI NVidia ke China dan tidak ke Indonesia.

“Indonesia perlu memanfaatkan situasi ini supaya bisa berperan dan menikmati perkembangan AI dan setidaknya ada pasar AI bisa dialihkan ke Indonesia”, tambahnya.

Terakhir, Bapak Alfons Tanujaya mendukung adanya pembatasan media sosial kepada anak-anak, sebab dampaknya penggunaan media sosial kepada anak-anak sangat besar.

Penyedia media sosial itu kurang peduli dampak pengunaan media sosial kepada anak-anak, memang peran orangtua paling penting tetapi untuk saat ini perlu ada bantuan dari pemerintah untuk membatasi penggunaan media sosial kepada anak-anak.

“China sudah melakukannya 10 tahun lalu dan liat saat ini dimana posisi China di lingkup global, Australia saja sudah melarang media sosial kepada anak-anak, Indonesia kapan ?”, tutupnya.(rif)

Berita Terkait

Lapas Perempuan Bandung Panen 25 Kg Lele, Dukung Ketahanan Pangan
Makan Siang Bersama Menteri Imipas, Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar ikuti Secara Virtual
Menteri Imipas Makan Bersama Warga Binaan Rutan Cipinang
Bersama Walikota dan Wakil Walikota Medan, Ketua GM FKPPI Medan Dede Hadade Lubis SE Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Tokoh Pendiri FKPPI
Aplikasi E-Harmonisasi Raperda/Raperkada Dukung Proses Hukum, Kakanwil Kemenkum Hadiri Rapat Koordinasi Secara Virtual
Dukung Rehabilitasi! Karya Warga Binaan Lapas Perempuan Bandung Dibeli Langsung oleh Tamu Kehormatan
Kolaborasi Antar Instasi, Kalapas Narkotika Samarinda Dampingi Kakanwil Dirjenpas Kaltim Sambangi BNNP Kaltim
Tidak Relevan dengan Reformasi, Presiden Prabowo Didesak Cabut Kepres No 5 Tahun 1985 Tentang HPN

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 19:39 WIB

Ngalam Lele Super Jumbo Kolam Pancing New Vicadha Kostrad Malang

Jumat, 18 April 2025 - 14:33 WIB

Kemenimipas Laksanakan Panen Perdana Program Ketahanan Pangan di Nusakambangan

Jumat, 18 April 2025 - 10:06 WIB

Ketua Pewarta Polrestabes Medan Jumat Barokah Bersama Anggota, Chairum Lubis : Bentuk Menjalin Silaturahmi

Jumat, 18 April 2025 - 09:21 WIB

Insiden Memalukan di PPLP Sumut, Mantan Atlet PPLP Berkelahi, Pelatihnya Terseret

Jumat, 18 April 2025 - 07:07 WIB

Hangatkan Paskah di Papua Pegunungan: Prajurit Satgas TNI Borong Hasil Tani Warga Sinak

Kamis, 17 April 2025 - 22:09 WIB

Guyub TNI – Mahasiswa Sebagai Pilar Bangsa Sudah Terjalin Sejak Lama, Waspadai Upaya Pecah Belah

Kamis, 17 April 2025 - 21:13 WIB

Penetapan status DPO sudah sesuai KUHAP , Tegas praktisi Hukum Hendrik Pakpahan , S.H

Kamis, 17 April 2025 - 20:59 WIB

Putra Surbakti Cs Diduga Kuasai Peredaran Narkoba di Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan

Berita Terbaru