Medan
Ketua Umum DPP Gerakan Anti Narkotika dan Zat Adiktif Nasional (GARNIZUN), H. Ardiansyah Saragih, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas gencarnya operasi pemberantasan narkoba yang dilakukan TNI-Polri di wilayah Sumatera Utara.
Ia menilai langkah ini merupakan sinyal positif dalam memerangi peredaran narkoba yang telah menelan jutaan korban.
Operasi bersama antara Polda Sumatera Utara dan Pomdam I Bukit Barisan dalam sepekan terakhir berhasil mengungkap dua lokasi yang diduga menjadi sarang peredaran narkoba.
Di perumahan Gelugur Hong, Kecamatan Medan Perjuangan, aparat berhasil mengamankan 11 tersangka, dengan 2 di antaranya menjalani proses hukum dan 9 lainnya direhabilitasi.
Sementara di Jalan Serba Jadi, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, 14 tersangka diamankan, termasuk salah satu yang terindikasi terlibat jaringan peredaran narkotika.
Kabid Propam Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Bambang Tertianto, menegaskan komitmen pihaknya dalam memerangi narkoba sesuai arahan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Abdul Karim.
Ia menyoroti pentingnya pemberantasan narkoba sebagai upaya memutus akar permasalahan yang sering kali memicu berbagai tindakan kriminal.
“Tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan aparat dalam peredaran narkoba. Kami akan tegas memproses jika ditemukan bukti keterlibatan, baik sebagai pengguna maupun pelaku pengedaran,” ujar Bambang.
Ia juga mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan informasi terkait dugaan keterlibatan aparat dalam jaringan narkoba. Bidang Propam akan memastikan tindak lanjut yang cepat dan transparan atas setiap laporan.
Komandan Pomdam I Bukit Barisan, Kolonel CPM Uncok Anggiat Simandjuntak, menyatakan dukungannya terhadap upaya ini.
Ia menegaskan bahwa kerja sama TNI-Polri akan terus ditingkatkan untuk memberantas peredaran narkoba di Medan dan sekitarnya.
Kedua lokasi yang telah digerebek kini berada dalam penanganan Polrestabes Medan untuk proses hukum lebih lanjut.
H. Ardiansyah Saragih menekankan pentingnya konsistensi dalam upaya pemberantasan narkoba.
Ia berharap langkah ini tidak hanya menjadi sekadar “cek ombak,” melainkan berlanjut dengan tindakan tegas untuk memutus rantai peredaran narkoba secara permanen.
“Jangan sampai lokasi yang sudah digerebek kembali beroperasi hanya dalam hitungan jam. Masyarakat menaruh harapan besar pada keberanian aparat untuk bertindak,” kata Ardiansyah.
Langkah sinergis antara TNI-Polri ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberantas peredaran gelap narkoba, sekaligus menjadi peringatan keras bagi para pelaku bahwa hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu.(red)
