Kajatisu Diminta Berikan Tuntutan Maksimal Kepada Firdaus SitepuTerduga Otak Pelaku Pelemparan Bom Molotov Kerumah Wartawan di Pancur Batu

HEADLINE SUMUT

- Redaksi

Minggu, 15 Desember 2024 - 19:49 WIB

5012 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pancur Batu |  Korban yang rumahnya dilempar bom molotov pada 21 Desember 2023 lalu yang hingga kini menimbulkan trauma yang mendalam sekeluarga meminta Kajatisu dan Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa Fs alias Firdaus Sitepu dengan tuntutan seberat beratnya.

Hal tersebut diungkapkannya kepada awak media pada Sabtu,14 Desember 2024 sore. Korban pun sangat berharap supaya Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan JPU memberikan hukuman yang maksimal, karena perbuatan pelemparan bom molotov bisa membunuhnya sekeluarga.

“Hari Selasa,17 Desember 2024 tuntutan terdakwa akan dibacakan oleh JPU Richisandi Sibagariang, S.H. Kami meminta supaya terdakwa Fs alias Firdaus yang diduga salah satu otak pelaku dapat dituntut dengan sangat maksimal dan seberat beratnya.

Memang nantinya Majelis hakim yang memutuskan berapa hukuman terdakwa. Akan tetapi kami juga memohon kepada Majelis Hakim supaya memberikan vonis yang seberat beratnya kepada terdakwa yang juga saat ini berstatus narapidana kasus narkoba,” ujarnya

Korban juga menyesalkan adanya ucapan dari terdakwa yang menjelaskan bahwa aksi pelemparan bom molotov kerumahnya hanya ingin memberikan pelajaran kepada dirinya.

“Kami sangat mengutuk aksi pelemparan bom molotov kerumah kami, kalau tidak cepat kami padamkan bisa bisa kami sekeluarga tewas terpanggang saat itu, karena tujuan bom molotov itu ke arah mobil yang terparkir di garasi rumah kami, api bom molotov itu membakar kursi yang ada di belakang mobil kami, beruntung kami tau dan cepat memadamkan api itu, akibat nya kami sekeluarga ketakutan dan anak anak kami yang masi duduk dibangku sekolah dasar pun menjadi tarauma dan sering ketakutan,” pungkasnya

Tak hanya itu, korban juga menuturkan bahwa rumahnya juga pernah dibakar oleh orang tidak dikenal pada bulan Februari tahun 2020 dan dua hari kemudian kaca depan mobil yang terparkir di simpang tuntungan pun di pecahkan dengan menggunakan batu besar, kedua kasus tersebut pun hingga kini tidak terungkap.

“Makanya kami sangat tarauma, kami hanya ingin terdakwa dapat di hukum dengan seberat beratnya dan kami juga memohon supaya nama nama yang diungkapkan dalam persidangan yang diduga ikut membantu aksi pelemparan bom molotov tersebut dapat segera ditangkap, karena kami mendengarkan dari salah seorang terdakwa bahwa diduga ada 6 orang yang diduga tau dan ikut merencanakan hal tersebut. Diantaranya inisial BLG, BLT, YDI, BTNG, dan dua diduga tim eksekutor berinisial IVAN, ANDI yang sampai saat ini tidak dikethui keberadaannya,” beber korban

Korban juga menjelaskan bahwa, Dirinya tidak ada permasalahan dengan terdakwa Fs alias Firdaus Sitepu, bahkan pada saat kejadian pelemparan bom molotov kerumahnya dia langsung menghubungi Fs alias Firdaus Sitepu untuk membantu mencarikan pelaku pelemparan.

“Setelah rumah kami dilempar bom molotov saya menelepon Firdaus, saat itu saya memberitahukan bahwa rumah saya di lempar bom molotov, saya pun meminta bantuannya untuk mencari tau siapa pelaku, saat itu dia pun bersedia membantu saya untuk mencari pelaku, saat kejadian saya tidak ada curiga kepada dia karena kami berteman baik ,makanya saat itu saya tidak ada curiga kepada dia. Namun belakangan saya dapatkan kabar bahwa diduga Fs alias Firdaus Sitepu lah yang menyuruh orang lain untuk melemparkan bom molotov kerumah saya, sebenarnya saya tidak percaya kalau dia yang merencanakannya, saya menduga ada orang lain yang menyuruhnya merencanakan hal itu, saya menduga dia mendapatkan perintah dari orang lain,” ungkapnya

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Idianto,SH saat di konfirmasi mengenai hal tersebut belum memberikan tanggapan.

Berita Terkait

Sebagai Terduga Otak Pelaku, Firdaus Sitepu Dihadiahi 8 Tahun Penjara
Tak Pernah Tutup, Galian C Diduga Ilegal Dalam Rimbun Kecamatan Kutalimbaru Diduga Kebal Hukum
Pembacaan Vonis Terduga Otak Pelaku Pelemparan Bom Molotov Kerumah Wartawan Ditunda
Gawat Pak Kapolda : Mobil Barang Bukti Dikeluarkan Dari Polsek Tanpa Sepengetahuan Korban
Main Main Dengan Bom Molotov, Peker Warga Pancur Batu Divonis Hakim 7 Tahun Penjara
Lapor Pak Presiden Prabowo Subianto : Besok Terduga Komplotan dan Otak Pelaku Pelemparan Bom Molotov Kerumah Wartawan Akan Disidangkan, Korban : Hukum Pelaku Dengan Seberat Beratnya
Diduga Ada Setingan Dari Luar Pengadilan, Dua Pekara Bom Molotov Ditunda Vonis dan Pembacaan Tuntutan
Polsek Pancur Batu Bersama Polrestabes Medan Lakukan Olah TKP di Lokasi Tembok Runtuk Yang Memakan Korban Jiwa

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 16:13 WIB

Pertandingan Sabuk Hitam Taekwondo Piala Pangdam l/BB Secara Resmi Ditutup

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:31 WIB

Jajaran Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Laksanakan Upacara Bela Negara ke-76

Minggu, 8 Desember 2024 - 16:25 WIB

Cegah Ganguan Kemanan Ketertiban, Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar Gelar Razia Insidentil

Rabu, 4 Desember 2024 - 11:10 WIB

Terus Lakukan Penggeledahan Kamar Hunian & Tes Urin WBP, Lapas Narkotika Samarinda Komitmen Ciptakan Lingkungan BERSINAR

Rabu, 4 Desember 2024 - 09:36 WIB

Majelis Hakim Putuskan Ike Farida Bersalah, Hukuman 5 Bulan Penjara Dijatuhkan

Rabu, 4 Desember 2024 - 08:51 WIB

Penyebab Kebocoran Data di Indonesia Sering Terjadi, Pengamat : Kurangnya Kewaspadaan dalam Menjaga Data Pribadi Masyarakat

Selasa, 3 Desember 2024 - 01:53 WIB

Capaian dan Target Kinerja: Lapas Perempuan Bandung Gelar Rapat Peningkatan Kinerja

Minggu, 1 Desember 2024 - 16:43 WIB

Cegah Gangguan Keamanan Dan Ketertiban, Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Melaksanakan Razia Insidentil

Berita Terbaru