Deli Serdang
Pasca banjir besar yang melanda sebagian wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang pada 27 November 2024 lalu, Sungai Sunggal kini mengalami abrasi yang semakin parah.
Abrasi ini menyebabkan pelebaran sungai, mengikis tebing di kanan dan kiri, serta merusak ekosistem di sepanjang alirannya.
Pantauan wartawan pada Selasa (10/12/2024) di Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan.
Sepanjang 1 hingga 2 meter tebing sungai telah terkikis akibat derasnya arus banjir.
Pohon-pohon besar dan tanaman yang sebelumnya berdiri kokoh di tepi sungai kini bertumbangan dan tergeletak di bibir sungai, memperparah kerusakan yang terjadi.
Seorang warga setempat, Syafii (38) mengungkapkan bahwa abrasi ini telah menyebabkan lahan perkebunan pohon pisang dan lainnya di sekitar sungai tergerus.
“Setelah banjir kemarin, tanah di tepi sungai banyak yang longsor. Banyak pohon juga tumbang. Kami khawatir kalau ini terus dibiarkan, rumah-rumah yang dekat sungai bisa ikut terancam,” ujarnya.
Syafii juga mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke instansi terkait untuk segera mendapatkan penanganan.
“Kami berharap ada tindakan cepat dari pemerintah, seperti pembangunan tanggul atau penanaman kembali pohon-pohon di sekitar sungai agar abrasi tidak semakin meluas,” jelasnya.
Sementara warga lainnha juga berharap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang segera sedang melakukan pemetaan wilayah terdampak abrasi untuk merancang langkah-langkah penanggulangan.
“Abrasi pasca-banjir adalah ancaman serius bagi kami dan pemerintah kami harapkan untuk mempercepat upaya mitigasi,” ujar mereka.
Kondisi Sungai Sunggal ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan lingkungan dan infrastruktur yang tangguh menghadapi bencana.
Penanganan segera diharapkan dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan melindungi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.(red)