MEDAN
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Sumatera Utara sukses menggelar kegiatan Pelatihan Pelatih Paduan Suara Gregorian yang diikuti oleh 18 LP3KD Kabupaten/Kota dengan total peserta sebanyak 23 orang. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 4 Desember 2024 di Catholic Center, Medan, ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan musik liturgi di Sumatera Utara.
Ketua LP3KD Sumatera Utara, Dr (C) Drs. Hendrik Halomoan Sitompul MM, membuka secara resmi kegiatan ini. Dalam sambutannya, Hendrik menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen LP3KD Sumut untuk membina dan menyamakan persepsi tentang musik liturgi, khususnya lagu Gregorian.-
“Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan pelatih-pelatih paduan suara Gregorian di tingkat kabupaten/kota, sehingga gereja-gereja kita semakin kaya dengan musik liturgi yang indah dan sakral,” ujar Hendrik. Demikian keterangan resmi yang diterima Redaksi, Senin (9/12/2024).
Lagu Gregorian adalah salah satu bentuk musik liturgi paling kuno yang dimiliki Gereja Katolik. Berakar dari tradisi Gereja Barat, lagu Gregorian terkenal dengan melodi yang sederhana namun penuh keagungan, yang dirancang untuk membantu umat dalam doa dan refleksi. Sebagai bagian dari kekayaan budaya Katolik, lagu ini menjadi elemen penting dalam perayaan liturgi, mencerminkan kedalaman iman dan tradisi spiritual gereja.
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidang liturgi dan musik gereja. Narasumber pertama, RP. Christian Lumbangaol, OFMCap, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Medan dan Dosen Liturgi di STFT St. Yohanes Pematangsiantar, memberikan pembekalan tentang prinsip-prinsip dasar musik liturgi, termasuk peran dan fungsi lagu dalam mendukung perayaan ekaristi.
Narasumber kedua, Gregorius Gerald Pratomo, M.Mus, seorang lulusan Jerman yang mendalami musik liturgi khususnya lagu Gregorian, memberikan pelatihan teknis kepada peserta. Gregorius, yang juga anggota Seksi Musik Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), membimbing peserta untuk memahami teknik menyanyikan lagu Gregorian dengan benar.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari persiapan Sumatera Utara dalam menghadapi Pesparani Nasional mendatang, di mana lagu Gregorian menjadi salah satu materi lomba. Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini dan berharap dapat membawa hasil terbaik untuk Sumut dalam ajang tersebut.
Para peserta memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru, terutama tentang cara menyanyikan lagu Gregorian dengan benar. Ini menjadi bekal yang sangat berharga untuk membina paduan suara di daerah kami masing-masing,” ungkap salah satu peserta.
Pelatihan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal yang kokoh dalam mengembangkan kualitas pelatih dan paduan suara Gregorian di Sumatera Utara, serta memperkaya liturgi gereja dengan tradisi musik yang penuh makna spiritual.(rel)
