MEDAN
Pj. Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimi, AP, MAP, yang menjabat sebagai Kepala Biro Umum Pemprov Sumut pada tahun 2018, bertanggung jawab atas proyek pengaspalan rumah dinas Gubernur Sumatera Utara senilai Rp. 2 miliar.
Jika terdapat indikasi kerugian keuangan negara terkait proyek ini, tanggung jawab tersebut berada di pihak Faisal Hasrimi.
Ketua Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (Permak), Asril Hasibuan,Minggu (10/11) menyoroti pernyataan Bobby Nasution dalam debat publik kedua yang menyinggung proyek tersebut dan mempertanyakan Edy Rahmayadi.
Menurut Asril, Bobby yang merupakan calon Gubernur Sumut nomor urut 1, seharusnya tidak mengaitkan proyek tersebut dengan Edy Rahmayadi, mengingat proyek tersebut dilaksanakan pada masa Gubernur Tengku Erry Nuradi dan dikelola oleh Faisal Hasrimi sebagai Kepala Biro Umum saat itu.
“Pak Bobby ini salah alamat membuka soal rumah dinas Gubsu Rp. 2 miliar itu kepada Edy Rahmayadi di debat publik kedua kemarin. Ini menunjukkan bahwa Bobby Nasution tidak menguasai data, bahkan terkesan melakukan pembohongan publik,” ujar Asril.
Asril menilai bahwa Bobby Nasution tampak kurang menguasai informasi terkait proyek pengaspalan rumah dinas Gubsu tahun 2018 tersebut.
“Sayangnya, Bobby hanya menerima informasi sepotong-sepotong dari pembisiknya, yang justru membuatnya terlihat masih di kelas kota atau kabupaten dalam debat tersebut,” lanjutnya.
Menurut Asril, dalam debat kedua, Edy Rahmayadi tidak menjawab pertanyaan berulang-ulang dari Bobby mengenai pengaspalan rumah dinas.
“Pak Edy memilih untuk tidak menjawab agar Bobby tidak dipermalukan di depan publik,” tambahnya.
Asril juga mengungkapkan bahwa Faisal Hasrimi, yang merupakan alumni IPDN, sempat diprotes oleh Masyarakat Garuda Sumatera Utara (Margasu) dalam aksi damai di depan Kantor Gubsu.
Protes tersebut terkait dengan dugaan ketidaknetralan kelompok IPDN menjelang Pilgubsu 27 November 2024. Selain itu,
Faisal Hasrimi kabarnya juga akan diangkat menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, namun hingga kini belum dilantik oleh Pj. Gubsu Agus Fatoni.
“Bobby sebaiknya memeriksa data dan informasi lebih akurat sebelum bicara di debat publik, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di debat berikutnya. Jangan sampai ini menjadi penampilan yang memalukan,” tutup Asril Hasibuan.
Sementara, Pj. Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimi, AP, MAP yang dikonfirmasikan awak media via pesan WhatsApp Minggu (10/11)2024) pukul 21.43 Wib, hingga berita ini ditayangkan, belum memberikan jawaban. (red)